السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Jauhi iri hati dan dengki diantara
kita
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
أَمْ
يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Ataukah mereka (orang-orang Yahudi)
dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan
kepadanya?”
(An-Nisa’: 54)
(An-Nisa’: 54)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلاَ تَحَاسَدُوا“
Janganlah kalian saling iri dan dengki.”
(HR. Muslim)Dalil-dalil di atas menunjukkan haramnya hasad (iri dan dengki). Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk bersungguh-sungguh menjaga dirinya dari penyakit tersebut, serta khawatir dirinya akan terjatuh padanya. Juga senantiasa berupaya membersihkan diri darinya. Karena hasad itu sangat tersembunyi di dalam jiwa, sewaktu-waktu bisa muncul dan membinasakan dirinya bahkan bisa menghancurkan persahabatan dan persaudaraan yang telah terjalin. Sehingga dari iri hati dan dengki itu, akan melahirkan sifat su’udzan (buruk sangka) terhadap orang lain. Sehingga pada titik lemahnya, dia pun akan berbuat fitnah terhadap siapapun yang dia merasa iri dan dengki terhadapnya terlebih dia mempunyai kepentingan karena merasa tersaingi….naudzubillahi min dzalik. Dan itu bisa dan telah terjadi diantara kita sebagai sahabat sendiri….Astaghfirullah al Adzim.
Continue Reading »
وَلاَ تَحَاسَدُوا“
Janganlah kalian saling iri dan dengki.”
(HR. Muslim)Dalil-dalil di atas menunjukkan haramnya hasad (iri dan dengki). Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk bersungguh-sungguh menjaga dirinya dari penyakit tersebut, serta khawatir dirinya akan terjatuh padanya. Juga senantiasa berupaya membersihkan diri darinya. Karena hasad itu sangat tersembunyi di dalam jiwa, sewaktu-waktu bisa muncul dan membinasakan dirinya bahkan bisa menghancurkan persahabatan dan persaudaraan yang telah terjalin. Sehingga dari iri hati dan dengki itu, akan melahirkan sifat su’udzan (buruk sangka) terhadap orang lain. Sehingga pada titik lemahnya, dia pun akan berbuat fitnah terhadap siapapun yang dia merasa iri dan dengki terhadapnya terlebih dia mempunyai kepentingan karena merasa tersaingi….naudzubillahi min dzalik. Dan itu bisa dan telah terjadi diantara kita sebagai sahabat sendiri….Astaghfirullah al Adzim.
Continue Reading »
9 Comments
Jun 29
Published By Belajar Memaknai Hidup
under Makna Hidup, Motivasi Hidup, Nasehat Hidup Tags: Agama Islam, Belajar, Fungsi Ilmu, Ilmu, Kaidah Ilmu, Kesuksesan, Kiat Belajar,
Manfaat Ilmu,
Menuntut Ilmu,
Motivasi,
Motivasi Belajar, Nasehat, Pelajaran Hidup
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kuatkan Tekad Untuk Terus Menuntut
Ilmu
Menuntut ilmu adalah wajib bagi
setiap muslim. Kita harus menguatkan tekad untuk terus menuntut ilmu dan
pengetahuan. Selain kita bisa menuntut ilmu dan pengetahuan di rumah,
pesantren, sekolah atau tempat menuntut ilmu lainnya, kita juga bisa menemukan
banyak kiat-kiat belajar atau motivasi belajar yang bisa kita jumpai di
berbagai media massa, baik media cetak, media elektronik maupun media internet
.
Tanpa ilmu dan pengetahuan kita
tidak akan mengetahui siapa diri kita, siapa Allah ‘Azza wa Jalla, dan jalan
untuk pulang kepada Allah Sang Khalik. Makin sedikit pengetahuan, makin pahit
hidup ini karena tak banyak masalah yang bisa diselesaikan. Oleh karena itu
jikalau kita ingin sukses ingatlah janji Allah ‘Allah ‘Azza wa Jalla :
“… .. Niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadilah : 11)
Juga sabda Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wa Sallam :
“Barang siapa yang menginginkan
dunia, maka wajiblah baginya dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan
akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu. Dan barang siapa yang
menginginkan dunia dan akhirat, maka wajib baginya untuk mencari ilmu.”
Kita tahu bahwa segala sesuatu dalam
hidup ini selalu berubah. Umur bertambah tua, tubuh bertambah lemah, kebutuhan
bertambah banyak, hingga masalah dan potensi konflik pun bertambah. Bagaimana
mungkin kita menyikapi segala sesuatu yang selalu bertambah tanpa ilmu yang
bertambah pula. Mari kita terus menerus meng-up-grade diri dan memperbaiki
diri. Kalau ilmu kita luas, maka akan seperti orang yang berada di puncak
gunung, dia akan bisa melihat pemandangan di bawahnya lebih luas. Begitupun,
orang yang luas ilmunya, ia akan lebih arif dan bijak dalam melihat kehidupan.
Atau seperti kapal selam di lautan
yang dalam, walau dari sana sini air menekan, dia tak pernah kandas tenggelam.
Begitupun, orang yang mengerti arti kehidupan dapat menyelami kehidupan ini
dengan tenang, tidak panik. Sebaliknya, orang yang sedikit ilmunya seperti
perahu di permukaan laut yang selalu terombang ambing ombak. Orang yang tidak
berilmu tak bisa menyelami arti hidup, dalam kesenangan membabi buta, dalam
kesedihan terpuruk dan putus asa.
Ciri-ciri orang yang kurang ilmu
adalah hilangnya kearifan, misalnya menyelesaikan masalah dengan mengandalkan
kekuatan otot atau amarah. Kalau semuanya berubah, tetapi ilmu kita tak berubah
dan bertambah, maka seringkali yang bertambah adalah peningkatan emosi dan
tensi.
Betapa sering kita melihat
orang-orang yang terpuruk karena kurang ilmunya. Walau dia mempunyai kedudukan,
tetapi jika kemampuannya tidak sesuai dengan amanahnya, maka ia akan menjadi
hina justru oleh kedudukannya itu. Jika kita ingin mempunyai masa depan yang
baik, maka kita harus mencintai belajar, setiap waktu harus sekuat tenaga
menambah ilmu. Jadikan belajar sebagai program harian kita. Setiap hari harus
mencari buku-buku untuk dibaca. Kalau melihat televisi, lihatlah program yang
bisa menjadi ilmu. Kalau mempunyai uang lebih, ikutilah kursus yang bisa
menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman. Kemudian, berkumpullah dengan
orang-orang yang mencintai ilmu.
Tekadkan dalam hati, wujudkan dengan
langkah nyata dan konsisten dengan komitmen ini :
“Setiap hari saya harus mencari
ilmu. Setiap hari saya harus bertambah ilmu. Setiap hari saya harus terus
memahami ilmu. Saya harus meluangkan waktu untuk mencari dan menuntut ilmu.
Saya harus membebaskan diri saya dari belenggu kebodohan dengan mendapatkan
ilmu. Saya harus mengamalkan ilmu agar menjadi ilmu yang bermanfaat.”
Kalau kita berilmu, dunia akan
datang kepada kita. Firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam hadits Qudsi :
“Hai dunia, layani orang yang
hidupnya digunakan untuk mengabdi kepada-Ku dan perbudak orang-orang yang
hidupnya hanya sibuk mencari dunia.”
Semoga uraian singkat ini dapat
memotivasi sahabat-sahabat semuanya untuk senantiasa menuntut ilmu demi
kebaikan dan keutamaan hidup, baik kehidupan di dunia terlebih kehidupan di
akhirat kelak nanti…Aamiin.
Published By Belajar Memaknai Hidup
under Motivasi Hidup, Renungan, Renungan Malam Tags: Berfikir, Introspeksi Diri, Kata-kata Motivasi, Kebodohan, Kekurangan, Kesuksesan, Masa Depan, Motivasi, Motivasi Hidup,
Pengembangan Diri, Pikiran
Berfikirlah hari ini atau tidak sama
sekali
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Salam Ukhwah dan Persahabatan,
Kata-kata motivasi ini sebelumnya
sudah saya share melalui facebook saya, namun saya juga ingin berbagi dengan sahabat lainnya di dunia maya. Sebuah kata-kata motivasi
hidup yang sederhana sebagai pengingat diri dan mudah-mudahan bermanfaat untuk
sahabat lainnya. Dan juga mengisi kolom motivasi blog makna hidup yang masih
sedikit dan sebagai kelanjutan dari artikel motivasi yang berjudul “Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan”.
Marilah kita memanfaatkan waktu kita
dengan sebaik-baiknya dengan mulai berfikir, merenung, berintrospeksi diri,
memotivasi diri sendiri akan hal positif atas hidup dan kehidupan kita.
Seseorang akan terus berkembang jika ia selalu memikirkan langkah terbaik dalam
hidupnya sesuai kemampuannya.
Berfikirlah hari ini demi hari esok yang lebih
baik. Pikirkan apa yang seharusnya kita pikirkan dan jangan pikirkan apa yang
semestinya tidak perlu kita pikirkan, karena waktu sangat berharga untuk
memikirkan sesuatu. Berpikirlah positif karena ia akan menjadi motivasi terkuat
dalam diri dan hidup kita. Jangan pernah berfikir negatif karena ia akan
menjadi penghambat rencana kita. Tapi pikirkanlah dampak terburuk dari apa yang
akan kita lakukan agar kita selalu berhati hati dalam bertindak.